Materi Sistem Bilangan ( Mata Kuliah : Pengantar Sistem Teknologi Informasi )

Pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2016, saya mendapat kelas Pengantar Sistem Teknologi Informasi A. Di kelas tersebut saya mendapat materi presentasi dari kelompok gabungan, yaitu materi tentang Sistem Bilangan.

A. Sistem-sistem Bilangan

Bilangan: Dr dn1,dn2,,d1,d0,d1,,dn
Nilai       : Dr in1 n di ri     
Contoh:
Bilangan desimal :
5185.6810   = 5x103 + 1x102 + 8x101 + 5x100 + 6 x 10-1 + 8 x 10-2 
                    = 5x1000 + 1x100 + 8x10 + 5 x 1 + 6x0.1 + 8x0.01
Bilangan biner (radiks=2, digit={0, 1})
100112 = 1 x 16 + 0 x 8 + 0 x 4 + 1 x 2 + 1 x 1 = 1910
 
101.0012 = 1x4 + 0x2 + 1x1 + 0x.5 + 0x.25 + 1x.125 = 5.12510
PENGERTIAN LSB
LSB ( Least Significant Bit ) adalah bagian dari barisan data biner yang mempunyai nilai yang paling tidak berarti/paling kecil dan letaknya berada di barisan bit yang paling kanan
PENGERTIAN MSB
MSB ( Most Significant Bit ) adalah bagian dari barisan data biner yang mempunyai nilai yang paling berarti/paling besar dan letaknya berada di bagian bit yang paling kiri
SISTEM BILANGAN SECARA UMUM
Sistem Bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan basis (base / radix) tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan yang digunakan. Konsep Dasar Sistem Bilangan adalah Suatu sistem bilangan, senantiasa mempunyai Base (radix), absolute digit dan positional (place) value.

Suatu sistem komputer mengenal beberapa macam sistem bilangan, seperti :
Sistem
Radiks
Himpunan / Elemen
Digit
Contoh
Desimal
r=10
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
255₁₀
Biner
r=2
{0, 1}
11111111 
Oktal
r=8
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
377 
Heksadesimal
r=16
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C,
D, E, F}
FF₁₆

a)      Sistem Bilangan Desimal 
Sistem bilangan desimal adalah   bilangan yang menggunakan basis 10 suku angka
(radix) yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
-                   Notasi :
(n)10
-                   
Radix banyaknya suku angka atau digit yang digunakan dalam sistem bilangan

-                   Penulisan:       17 = 1710    ,  8 =
810 Contoh:
8   = 10º x 8
18 = (10¹ x 1) + (10º x 8)
2000    10³ x 2) + (10² x 0) + (10¹ x 0) + (10º x 0)
b)      Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan biner adalah susunan bilangan yang mempunyai basis 2 sebab sistem bilangan ini menggunakan dua nilai koefisien yang mungkin yaitu 0 dan 1.
-                   Notasi : (n)2
-                   Digit  biner  digunakan  untuk  menunjukan  dua  keadaan  level  tegangan: HIGH atau LOW.
-                   Sebagian besar sistem digital level HIGH direpresentasikan oleh 1 atau O dan level LOW direpresentasikan oleh 0 atau OFF. 
-                   Penulisan : 1102    ,112
c)      Sistem Bilangan Oktal
Sistem Bilangan Octal adalah  Bilangan yang menggunakan basis 8 (Radix 8) yaitu
0,1,2,3,4,5,6 dan 7
-                   Notasi : (n)8
-                   Penulisan : 458 , 748
d)     Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem Bilangan Hexadesimal adalah bilangan yang memiliki radix 16 atau berbasis 16 yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F.
-                   Notasi : (n)16
-                   Penulisan : 89116   ,3A16

B. Konversi Radiks-r ke desimal
Rumus konversi radiks-r ke desimal:
Dr
n1
 di ri
in
Contoh:
11012 = 12+  12+  120
              = 8 + 4 + 1 =  1310
572= 58+  78+  280
             = 320 + 56 + 16 =  39210
2A16 = 216+ 10160
            = 32 + 10 = 4210

C. Konversi Desimal ke Biner 

Konversi bilangan desimal bulat : Gunakan pembagian dengan 2 secara suksesif sampai hasilnya = 0. Sisa-sisa pembagian akan membentuk jawaban berbentuk bilangan biner , yaitu sisa yang pertama akan menjadi Least Significant Bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi Most Significant Bit (MSB).


Konversi fraksi-fraksi Desimal ke Biner – lanj.
Konversi fraksi-fraksi desimal ke biner : kalikan dengan 2 secara berulang sampai fraksi hasil perkalian = 0 (atau sampai jumlah penempatan biner yang diharapkan). Digit keseluruhan hasil perkalian merupakan jawaban, dengan yang pertama → MSB, dan yang terakhir → LSB.

D. Penjumlahan Aritmatika Biner

Pada penjumlahan bilangan biner ada aturan dasar, yaitu:
0  + 0 = 0
1  + 0 = 1
0  + 1 = 1
1  + 1 = 0, simpan 1           1 + 1 + 1 = 1, simpan 1  Contoh :




      1   1   1   1

X
  190

   1 0 1 1 1 1 1 0

Y
+141

+ 1 0 0 0 1 1 0 1

X + Y
   331

1 0 1 0 0 1 0 1 1




      1     1   1

X
  173

   1 0 1 0 1 1 0 1

Y
+  44

+ 0 0 1 0 1 1 0 0

X + Y
   217

    1 1 0 1 1 0 0 1 

E. Pengurangan Aritmatika Biner

Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan biner adalah : 
0  – 0 = 0 
1  – 0 = 1 
1 – 1 = 0 
0 – 1 = 1 dengan borrow of 1, (pinjam 1 dari posisi sebelah kirinya).


Contoh:
229                           1 1 1 0 0 1 0 1

─ 46 à ─0 0 1 0 1 1 1 0
183                           1 0 1 1 0 1 1 1

F. Perkalian Biner

Perkalian dilakukan melalui penambahan sebuah list dari shifted multiplicands menurut digit pengali (multiplier)
Contoh: (tak bertanda (unsigned))
       11                                 1 0 1 1        multiplicand (4 bits)
    X 13                       X        1 1 0 1        multiplier  (4 bits)
   --------                    ------------------- 
       33                               1 0 1  1
     11                               0 0 0 0
   ______                       1 0 1 1 
     143                        1 0 1 1  
                                ---------------------
                                1 0 0 0 1 1 1 1                   Hasil kali (8 bits)
Perkalian Biner – Lanj.
Disamping metode sebelumnya, kita dapat menambahkan setiap shifted multiplicand dengan sebuah “partial product”.   Contoh sebelumnya menjadi sebagai berikut:
  11                                   1011     multiplicand  x 13                            x    1101     multiplier
 143                                  0000    partial product
                                         1011    shifted multiplicand
                                       01011    partial product
                                       0000      shifted multiplicand
                                     001011    partial product
                                     1011        shifted multiplicand
                                   0110111    partial product
                                   1011          shifted multiplicand
                                 10001111   product

                                               


A. Sistem-sistem Bilangan

Bilangan: Dr dn1,dn2,,d1,d0,d1,,dn
Nilai       : Dr in1 n di ri     
Contoh:
Bilangan desimal :
5185.6810   = 5x103 + 1x102 + 8x101 + 5x100 + 6 x 10-1 + 8 x 10-2 
                    = 5x1000 + 1x100 + 8x10 + 5 x 1 + 6x0.1 + 8x0.01
Bilangan biner (radiks=2, digit={0, 1})
100112 = 1 x 16 + 0 x 8 + 0 x 4 + 1 x 2 + 1 x 1 = 1910
 
101.0012 = 1x4 + 0x2 + 1x1 + 0x.5 + 0x.25 + 1x.125 = 5.12510
PENGERTIAN LSB
LSB ( Least Significant Bit ) adalah bagian dari barisan data biner yang mempunyai nilai yang paling tidak berarti/paling kecil dan letaknya berada di barisan bit yang paling kanan
PENGERTIAN MSB
MSB ( Most Significant Bit ) adalah bagian dari barisan data biner yang mempunyai nilai yang paling berarti/paling besar dan letaknya berada di bagian bit yang paling kiri
SISTEM BILANGAN SECARA UMUM
Sistem Bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan basis (base / radix) tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan yang digunakan. Konsep Dasar Sistem Bilangan adalah Suatu sistem bilangan, senantiasa mempunyai Base (radix), absolute digit dan positional (place) value.

Suatu sistem komputer mengenal beberapa macam sistem bilangan, seperti :
Sistem
Radiks
Himpunan / Elemen
Digit
Contoh
Desimal
r=10
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
255₁₀
Biner
r=2
{0, 1}
11111111 
Oktal
r=8
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
377 
Heksadesimal
r=16
{0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C,
D, E, F}
FF₁₆

a)      Sistem Bilangan Desimal 
Sistem bilangan desimal adalah   bilangan yang menggunakan basis 10 suku angka
(radix) yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
-                   Notasi :
(n)10
-                   
Radix banyaknya suku angka atau digit yang digunakan dalam sistem bilangan

-                   Penulisan:       17 = 1710    ,  8 =
810 Contoh:
8   = 10º x 8
18 = (10¹ x 1) + (10º x 8)
2000    10³ x 2) + (10² x 0) + (10¹ x 0) + (10º x 0)
b)      Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan biner adalah susunan bilangan yang mempunyai basis 2 sebab sistem bilangan ini menggunakan dua nilai koefisien yang mungkin yaitu 0 dan 1.
-                   Notasi : (n)2
-                   Digit  biner  digunakan  untuk  menunjukan  dua  keadaan  level  tegangan: HIGH atau LOW.
-                   Sebagian besar sistem digital level HIGH direpresentasikan oleh 1 atau O dan level LOW direpresentasikan oleh 0 atau OFF. 
-                   Penulisan : 1102    ,112
c)      Sistem Bilangan Oktal
Sistem Bilangan Octal adalah  Bilangan yang menggunakan basis 8 (Radix 8) yaitu
0,1,2,3,4,5,6 dan 7
-                   Notasi : (n)8
-                   Penulisan : 458 , 748
d)     Sistem Bilangan Heksadesimal
Sistem Bilangan Hexadesimal adalah bilangan yang memiliki radix 16 atau berbasis 16 yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F.
-                   Notasi : (n)16
-                   Penulisan : 89116   ,3A16

B. Konversi Radiks-r ke desimal
Rumus konversi radiks-r ke desimal:
Dr
n1
 di ri
in
Contoh:
11012 = 12+  12+  120
              = 8 + 4 + 1 =  1310
572= 58+  78+  280
             = 320 + 56 + 16 =  39210
2A16 = 216+ 10160
            = 32 + 10 = 4210

C. Konversi Desimal ke Biner 

Konversi bilangan desimal bulat : Gunakan pembagian dengan 2 secara suksesif sampai hasilnya = 0. Sisa-sisa pembagian akan membentuk jawaban berbentuk bilangan biner , yaitu sisa yang pertama akan menjadi Least Significant Bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi Most Significant Bit (MSB).


Konversi fraksi-fraksi Desimal ke Biner – lanj.
Konversi fraksi-fraksi desimal ke biner : kalikan dengan 2 secara berulang sampai fraksi hasil perkalian = 0 (atau sampai jumlah penempatan biner yang diharapkan). Digit keseluruhan hasil perkalian merupakan jawaban, dengan yang pertama → MSB, dan yang terakhir → LSB.

D. Penjumlahan Aritmatika Biner

Pada penjumlahan bilangan biner ada aturan dasar, yaitu:
0  + 0 = 0
1  + 0 = 1
0  + 1 = 1
1  + 1 = 0, simpan 1           1 + 1 + 1 = 1, simpan 1  Contoh :




      1   1   1   1

X
  190

   1 0 1 1 1 1 1 0

Y
+141

+ 1 0 0 0 1 1 0 1

X + Y
   331

1 0 1 0 0 1 0 1 1




      1     1   1

X
  173

   1 0 1 0 1 1 0 1

Y
+  44

+ 0 0 1 0 1 1 0 0

X + Y
   217

    1 1 0 1 1 0 0 1 

E. Pengurangan Aritmatika Biner

Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan biner adalah : 
0  – 0 = 0 
1  – 0 = 1 
1 – 1 = 0 
0 – 1 = 1 dengan borrow of 1, (pinjam 1 dari posisi sebelah kirinya).


Contoh:
229                           1 1 1 0 0 1 0 1

─ 46 à ─0 0 1 0 1 1 1 0
183                           1 0 1 1 0 1 1 1

F. Perkalian Biner

Perkalian dilakukan melalui penambahan sebuah list dari shifted multiplicands menurut digit pengali (multiplier)
Contoh: (tak bertanda (unsigned))
       11                                 1 0 1 1        multiplicand (4 bits)
    X 13                       X        1 1 0 1        multiplier  (4 bits)
   --------                    ------------------- 
       33                               1 0 1  1
     11                               0 0 0 0
   ______                       1 0 1 1 
     143                        1 0 1 1  
                                ---------------------
                                1 0 0 0 1 1 1 1                   Hasil kali (8 bits)
Perkalian Biner – Lanjutan
Disamping metode sebelumnya, kita dapat menambahkan setiap shifted multiplicand dengan sebuah “partial product”.   Contoh sebelumnya menjadi sebagai berikut:
  11                                   1011     multiplicand  x 13                            x    1101     multiplier
 143                                  0000    partial product
                                         1011    shifted multiplicand
                                       01011    partial product
                                       0000      shifted multiplicand
                                     001011    partial product
                                     1011        shifted multiplicand
                                   0110111    partial product
                                   1011          shifted multiplicand
                                 10001111   product

Sekian postingan saya kali ini mengenai materi sistem bilangan. Postingan ini saya post berdasarkan dengan materi yang saya peroleh.

Sumber: Materi presentasi kelompok gabungan Pengantar Sistem Teknologi Informasi

Terima Kasih
Notes: Post ini saya posting pada tanggal 17 Oktober


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Menghitung Umur Lengkap Serta Bulan dan Harinya

Materi Input Output ( Mata Kuliah : Pengantar Sistem Teknologi Informasi )

Materi Memori ( Mata Kuliah : Pengantar Sistem Teknologi Informasi )